Kamis, 08 Desember 2016

8.)  PKN            
Masyarakat madani
A.    Pengertian masyarakat madani
 Adalah masyarakat yang anggotanya terdiri dari berbagai kelompokmasyarakat yang berbeda etnis,agama dan budaya. 
B.     Ciri-ciri masyarakat madani
a.       Kepentingan warga negara lebih diutamakan dari pada kepentingan negara atau penguasa antar kelompok.
b.      Rakyat atau warga negara  dengan bebas memilih wakil-wakilnya dalam pemilihan umunm
c.       Dalam penyelenggaraan pemerintah  selalu di pelihara tiga aspek, yaitu kesejahteraan, keadilan, dan kelestarian.
C.     Karakteristik masyarakat madani
1.      Ruang publik yang luas
2.      Demokrasi
3.      Toleransi
4.      Pluralisme
5.      Keadilan sosial
6.      Supremasi hukum
D.    Pilar penegak masyarakat madani
1.      Lembaga swadaya masyarakat
2.      Pers
3.      Supremasi hukum
4.      Perguruan tinggi
A.  Konsep Pemberdayaan Perempuan
1.  Pengertian Perempuan
Secara umum, Islam merupakan agama yang mengatur seluruh
kehidupan manusia dan juga membicarakan semua hal dalam berbagai aspek, termasuk di dalamnya masalah makhluk Tuhan yang berjenis kelamin perempuan.
 2.   Pengertian Pemberdayaan Perempuan
                             pemberdayaan perempuan adalah usaha pengalokasian kembali
kekuasaan melalui pengubahan struktur sosial. Adapun pemberdayaan terhadap perempuan adalah salah satu cara
strategis untuk meningkatkan potensi perempuan dan meningkatkan peran perempuan baik di domain publik maupun domestik. Hal tersebut dapat dilakukan diantaranya dengan cara:131
1. Membongkar mitos kaum perempuan sebagai pelengkap dalam rumah
tangga.
2. Memberi beragam ketrampilan bagi kaum perempuan.
3. Memberikan kesempatan seluas-luasnya terhadap kaum perempuan untuk bisa mengikuti atau menempuh pendidikan seluas mungkin.
 3.   Indikator Keberhasilan Pemberdayaan Perempuan
 Adapun indikator pemberdayaan perempuan adalah sebagai berikut: 
1. Adanya sarana yang memadai guna mendukung perempuan untuk menempuh pendidikan semaksimal mungkin. 
2. Adanya peningkatan partisipasi dan semangat kaum perempuan untuk berusaha memperoleh dan mendapatkan pendidikan dan pengajaran bagi diri mereka.
3. Meningkatnya jumlah perempuan mencapai jenjang pendidikan tinggi,sehingga dengan demikian, perempuan mempunyai peluang semakin besar dalam mengembangkan karier sebagaimana halnya laki-laki.

9)      Ulumul Qur’an
Sejarah Penghimpunan Al- qur’an
      Sejarah penghimpunan al-qur’qn adalah penghimpunan (jam’al qur’an) daa arti menghafalnya dalam hati( bifzuhu) maupun dalam arti penulisan secara keseluruhan, baik dengan memisah-misahkan ayat2 dan surat2nya semata dan setiap surat di tulis dalam satu lembaran secara terpisah, ataupun menertibkan ayat2 dan   surat32nya dalam lembaran2 yang terhimpun menghimpun semua surat.
1.      Penghimpunan al-qur’an pada Masa Nabi Muhammad  SAW
        Pada periode ini setiap kali  sebuah ayat turun langsug di hafal dalam dada dan di tempatkan dalam hati. Faktor-faktor yang menyebabkan al-qur’an  belum di himpun pada masa nabi saw yaitu;
-          Faktor-faktor yang mendukung penulisan belum muncul
-          Nabi muhammad saw masih menunggu kemungkinan  penaskahan beberapa ayat dari allah swt.
-          Alqur’an turunya bertahap
-          Urutan ayat-ayat al qur’an  tidak sesuai dengan urutan turunnya
Sedangkan  faktor yang mendorong penulisan al-qur’an  pada masa nabi adalah;
1.      Membackup hafalan yang telah di lakukan oleh nabi  dan para sahabatnya
2.      Mempresentasikan wahyu dengan cara yang paling sempurna.
2.Penghimpunan al- qur’an pada masa Abu bakar
Banyak terjadi peperangan dan menyebabkan banyak sahabat yang hafal al-qur’an meninggal di medan perang. Abu bakar mengutus zaid bin tsabit untuk mengumpulkan al-qur’an karena zaid merupakan penghafal al-qur’an dan penulis wahyu rasulullah.
3.Penghimpunan al-qur’an pada masa utsman
Akhir tahun 24H dan awal tahun 25 H, umat  telah jauh dari masa ke rasulan melihat hal tersebut khalifah utsman segera mengumpulkan para pakar untuk menghindari terjadinya pertikaian, mereka sepakat untuk menyalin bebrapa mushaf ntuk di kirim ke daerah2 dan memerintahkan agar mushaf yang laindi musnahkan dan hanya bertumpu pada satu mushaf. Ia memerintahkan  kepada 4 sahabat yaitu: zaid bin tsabit, abdullah bin zubair,said bin ash dan abdurrahman bin harits bin hisyam. Mereka membakar mushaf dan menghapusnya dengan air dan menggunakan mushaf utsmani.  keistimewaan mushaf utsmani :
·         Hanya memuat yang mutawatir, bukan yang ahad
·         Mengabaikan yang di nasakh bacaanya dan yang telah tidak ada pada pemaparan bacaan yang terakhir
·         Ada urutan ayat fdan surat dll
Yang membedakan antara kedua jenis pengimpunan periode dua dan tiga:
a.       Tujuan penghimpunan pada masa  abu bakar merangkul seluruh alqur’an  dalm satu mushaf agar tidak ada yang hilang sedikit pun, tapi tidak mengharuskan umat islam atas satu mushaf
b.      Sementara tujuan penghimpunan alqur’an pada masa utsman adalah menyatukan al qur’an seluruhnya pada satu mushaf.
4.Al-qur’an pada masa  utsman sampai sekarang

Paska sahabat pemeliharaan alqur’an  di lakukan pada masa  khalifah abdul malik sampai abad ke 3 H. Dengan menyempurnakan tulisan al qur’an dengan memberi tanda syakal dan titik dan al qur’an pun mulai di cetak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar