FILSAFAT
PENDIDIKAN
A.
Pengertian
Pengembangan Pendidikan
Pengembangan pendidikan menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan
dari masa kemasa. Isu ini selalu juga muncul tatkala orang membicarakan tentang
hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Dalam pengembangan pendidikan, secara
umum dapat diberikan dua buah model pengembangan yang baru yaitu: Pertama "top-down model"
yaitu pengembangan pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu sebagai
pimpinan/atasan yang diterapkan kepadabawahan; seperti halnya pengembangan
pendidikan yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional selama ini. Kedua "bottom-up model" yaitu
model pengembangan yang bersumber dan hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan
sebagai upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan.
Berdasarkan rumusannya ini, Marimba menyebutkan ada lima unsur utama
dalam pendidikan, yaitu 1) Usaha (kegiatan) yang bersifat bimbingan, pimpinan atau
pertolongan yang dilakukan secara sadar. 2) Ada pendidik, pembimbing atau
penolong. 3) Ada yang di didik atau si terdidik. 4) Adanya dasar dan tujuan
dalam bimbingan tersebut, dan. 5) Dalam usaha tentu ada alat-alat yang
dipergunakan.
Sejalan dengan pemikiran ilmiah dan filosofis dari pemikir-pemikir
sesepuh muslim, maka sistem nilai-nilai itu kemudian dijadikan dasar bangunan
(struktur) pendidikan islam yang memiliki daya lentur normatif menurut
kebutuhan dan kemajuan. Pendidikan Islam mengidentifikasi sasarannya yang
digali dari sumber ajarannya yaitu Al Quran dan Hadist, meliputi empat
pengembangan fungsi manusia : 1. Menyadarkan secara individual pada posisi dan
fungsinya ditengah-tengah makhluk lain serta tanggung jawab dalam kehidupannya.
2. Menyadarkan fungsi manusia dalam hubungannya dengan masyarakat, serta
tanggung jawabnya terhadap ketertiban masyarakatnya. 3. Menyadarkan manusia
terhadap pencipta alam dan mendorongnya untuk beribadah kepada Nya Menyadarkan
manusia tentang kedudukannya
2
terhadap
makhluk lain dan membawanya agar memahami hikmah tuhan menciptakan makhluk
lain, serta
memberikan kemungkinan kepada manusia untuk mengambil manfaatnya Setelah
mengikuti uraian diatas kiranya dapat diketahui bahwa Filsafat Pendidikan Islam
itu merupakan suatu kajian secara filosofis mengenai masalah yang terdapat
dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al Qur’an dan al Hadist sebagai
sumber primer, dan pendapat para ahli, khususnya para filosof Muslim, sebagai
sumber sekunder.
Ibn
sina dalam sejarah pemikiran islam
dikenal sebagai intelektual muslim yang sangat mumpuni dalam segala bidang ilmu
pengetahuan. Ibn sina memandang bahwa sangat penting untuk dilakukan dalam
sistem dunia pendidikan islam adalah meneliti tingkat kecerdasan, karakteristik
dan bakat-bakat yang di miliki anak didik. Dari pengembangan pendidikan islam
konsep pendidikan berbasis kompetensilah
yang mampu menunjang kesuksesan pendidikan. Gordon menjelaskan beberapa aspek
atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi adalah sebagai berikut:
Ø Pengetahuan(
knowledge): yaitu kesadaran dalam bidang kognitif. Misalnya seorang guru
mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar.
Ø Pemahaman(understanding): yaitu kedalam kognitif dan afektif yang
dimiliki individu.
Ø Kemampuan(skill): yaitu yang dimiliki oleh individu untuk
melakukan tugas atau pekerjaan yang di bebankan kepadanya.
Ø Nilai(value):
yaitu suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah
menyatu dalam diri seseorang.
Ø Sikap(attitudate):
yaitu (perasaan tidak senang, suka tidak
suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
Ø Minat((interest):
yaitu kecendrungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan.
Kompetensi berasal dari kata competence yang berarti kecakapan,
kemampuan, dan wewenang. MC. Ashan mengemukakan bahwa kompetensi diartikan
sebagai pengetahuan, kemampuan atau keterampilan yang di kuasai oleh seseorang
yang telah menjadi bagian bagi dirinya, sehingga ia dapat melakukan
perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan
sebaik-baiknya.Begitu juga dengan munculnya kurikulum berbasis kompetensi juga
3
berimplikasi
terhadap Serangkaian komponen pendidikan sehingga di kenal dengan istilah
konsep pendidikan berbasis kompetensi.
1. Konsep
tujuan
Tujuan
pendidikan islam dalam era pendidikan berbasis kompetensi adalah untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan
pengetahuan, penghayatan,pengalaman serta pengamalan peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, bebangsa dan bernegara.
2. Konsep
kurikulum
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah konsep kurikulum yang
dikembangkan oleh departement pendidikan
Nasional RI untuk menyempurnakan kurikulum 1945. KBK adalah sebuah konsep
kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi)
tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat
dirasakan oleh siswa berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi
tertentu. Mulyasa menyebutkan bahwa KBK memiliki karakteristik utama antara
lain di tandai dengan berbagai ciri diantaranya:
·
Menekankan pada ketercapaian kompetensi
siswa baik secara individual ,maupun klasikal.
·
Berorientasi pada hasil belajar
(learning outcomes) dan keberagaman.
·
Penyampaian dalam pembelajaran
menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi
·
Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi
juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif
·
Penilaian menekankan pada proses dan
hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Prinsip-prinsip yang mendasari pengembangan KBK:
a. Keimanan,
nilai dan budi pekerti yangluhur.
b. Penguatan
integritas nasional
4
c. Keseimbangan
etika, logika,estetika dan kinestika
d. Kesamaan
memperoleh kesempatan
e. Pengembangan
keterampilan untuk hidup
Tujuan utama KBK adalah memandirikan atau
memberdayakan sekolah dalam pengembangan kompetensi yang akan disampaikan
kepada peserta didik sesuai dengan lingkungan.
3. Konsep
metode pengajaran
Pengajaran pada hakikat nya adalah proses
interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan
perilaku kearah yang lebih baik. Ada tiga prinsip penting pengajaran dalam konsep
KBK:
a. Proses
pembelajaran/ pengajaran adalah membentuk kreasi lingkungan yang dapat
membentuk atau mengubah struktur kognitif siswa.
b. Berhubungan
dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari. Ada tiga tipe pengetahuan
yang masing -,asing memerlkan situasi yang berbeda dalam mempelajarinya.
Pengetahuan tersebut adalah pengetahuan fisik, sosial dan logika.
c. Pengajaran dalam konsep KBK harus melibatkan
peran lingkungan sosial.
4. Konsep Pengembangan pembelajaran
Merujuk pada pengertian pengembangan
pembelajaran, maka konsep pengembangan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang yaitu:
a. Pengembangan pembelajaran sebagai teknologi
artinya suatu pembelajaran yang lebih terdorong dengan menggunakan
teknik-teknik, metode, dan pendekatan yang dapat mengembangkan tingkah laku
kongnitif dan teori-teori yang konstruktif terhadap solusi dan problem
pembelajaran
b. Pengembangan pembelajaran sebagai suatu system
artinya sebuah susunan dari sumber-sumber dan prosesdur-prosedur untuk
mengerakkan pembelajaran. Pengembangan system pengajaran melalui proses yang
sistemik selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu pada system perencanaan
pembelajaran.
5
c. Pengembangan pembelajaran sebagai sebuah disiplin
artinya cabang dari pengetahuan yang senantiasa memperhatikan hasil-hasil
penelitian dan teori tentang strategi pengajaran dan implementasinya terhadap
strategi tersebut.
d. Pengembangan pembelajaran sebagai sains adalah
mengkreasi secara detail spesifikasi dari pengembangan, implementasi, evaluasi,
dan pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit-unit
yang luas maupun yang lebih sempit dari materi pelajaran dengan segala
tingkatan kompleksitasnya.
e. Pengembangan pembelajaran sebagai teknologi
artinya suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan
tingkahlaku kongnitif dan teori-teori konstruktif terhadap solusi dan
problem-problem pengajaran.
Langkah-langkah pengembangan pembelajaran:
1. spesifikasi
asumsi-asumsi atau preposisi-preposisi
yang mendasar artinya pengembangan pembelajaran harus didasarkan pada
asumsi yang jelas, hal ini dikarenakan dunia pendidikan dewasa ini lebih
cendrung kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika
lingkungan diciptakan secara ilmiah.
2. mengidentifikasi kompetensi Dalam penyusunan pengembangan pembelajaran
perlu memperhatikan kompetensi dasar yang akan diajarkan. Untuk mengetahui
penguasaan dan pendalaman cakupan kemampuan dasar, dapat digunakan jaringan
topic/tema/konsep. Kompetensi dasar yang terlalu luas dalam cakupan materinya
perlu dijabarkan menjadi lebih dari satu pembelajaran.
3. mengambarkan secara spesifik
kompetensi-kompetensi Artinya kompetensi-kompetensi yang telah ditentukan lebih
diperkhusus dan dirumuskan menjadi explicit dan dapat diamati.
4. menentukan
tingkat-tingkat kreteria dan jenis assement Menentukan jenis-jenis penilaian
yang akan digunakan dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian kompetensi.
6
5. pengelompokan dan penyusunan tujuan pengajaran
artinya dalam pengajaran desain intruksional sangat penting dalam rangka
memudahkan siswa dalam mengikuti kegiatanprosses belajar mengajar.
6. desain
strategi pembelajaran artinya
keberhasilan menggunakan strategi instruksional tergantung pada kreativitas,
kepandaian, kecakapan dan keahlian pengembangnya (guru).
7. mengorganisasikan system pengelolaan artinya
mengigat belajar adalah merupakan proses bagi siswa dalam membagun gagasan atau
pemahaman sendiri, maka kegiatan belajar mengajar hendaknya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan hal tersebut dengan lancer dan penuh
motivasi.
8. melaksanakan percobaan program, artinya
program yang telah disusun secara sistematis perlu di uji cobakan.
9. menilai desain pembelajaran artinya
pelaksanaan terhadap sebuah desain instruksional, lazimnya menyangkut empat
aspek yaitu : validasi tujuan dalam hubungan dengan peranan pendidik yang
diproyeksikan, tingkat-tingkat kreteria dan bentuk-bentuk assessment., system
instruksional dalam hubungannya dengan hasil belajar, pelaksanaan organisasi
dan pegelolaan dalam hubungan dengan hasil tujuan.
10.
memperbaiki program artinya setiap program pengembangan
pembelajaran sesunguhnya tidak pernah tersusun dengan kondisi sempurna, Akan
tetapi masih terbuka untuk perbaikan dan perubahan berdasarkan umpan balik dari
pengalaman-pengalaman.
1.
Konsep
tujuan pendidikan dan Relevansinya dengan pengembangan islam berbasis
kompetensi
Tentang konsep tujuan pendidikan Ibn sina
menyebut bahwa tujuan pendidikan islam memiliki beberapa tujuan:
v Pengembangan
potensi
Tujuan pendidikan dalam pandangan ibn sina
dititik beratkan pada pengembangan seluruh potensi yang di miliki seseorang(
peserta didik) ke arah perkembangan yang sempurna yaitu perkembangan fisik,
intelektual, dan budi pekerti.
7
v Persiapan
hidup dimasyarakat
Tujuan pendidikan adalah harus di cerahkan
pada upaya mempersiapkan seseorang agar dapat hidup di masyarakat secara
bersama-sama dengan meakukan pekerjaan atau ke ahlian yg di pilihnya sesuai
dengan bakat, kesiapan kecendrungan dan potensi yg dimilikinya.
v Membentuk
insan kamil (manusia yang sempurna)
Yaitu manusia yang terbina seluruh potensi
dirinya secara seimbang dan menyeluruh. Tujuan pendidikan islam adalah untuk membentuk manusia yang berkepribadian
akhak mulia.
Secara umum tujuan pendidikan islam dalam era
pengembangan pendidikan islam berbasis kompetensi disekolah/ dimadrasah adalah
untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian pengalaman
peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembasng dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta
untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini juga
sejalan dengan lapangan pendidikan islam dalam perkembangan pendidikan islam
berbasis kompetensi dimana menurut Hasbi Al- Shidiqi meliputi:
a.
Tarbiyah Jismiyah, yaitu
segala rupa pendidikan yang wujudnya menyuburkan dan menyehatkan tubuh serta
menegakkannya, supaya dapat merintangi kesukaran yang dihadapi daam
pengalamannya.
b. Tarbiyah
aqliyah, yaitu segala rupa pendidikan dan pelajaran yang
akibatnya mencerdaskan akal menajamkan otak semisal ilmu berhitung.
c.
Tarbiyah adabiyah,yaitu
segala rupa praktek maupun berupa teori yang wujudnya meningkatkan budi dan pekerti, akhlak yang mulia yang
meski di ajarkan.
2.
Konsep
kurikulum pendidikan dan relevansinya dengan pengembangan pendidikan islam
berbasis kompetensi
Konsep
kurikulum didasarkan pada tingkat perkembangan usia anak didik meliputi:
a. Kurikulum
anak usia 3 sampai 5 tahun
Untuk anak usia 3 s/d 5 tahun menurut Ibn
sina perlu diberikan mata pelajaran :
8
ð Olahraga
untuk membina kesepurnaan pertumbuhan fisik si anak dan berfungsinya organ
tubuh secara optimal.
ð Budi
pekerti diarahkan untuk membekali sianak agar memiliki kebiasaan sopan santun
dalam pergaulan sehari-hari.
ð Kebersihan
agar si anak memiliki kebiasaan mencintai kebersihan.
ð Seni
sastra dan kesenian agar si anak memiliki ketajaman perasaan dalam mencintai
serta meningkatkan daya khayalny
b. Kurikulum
untuk anak usia 6 s/d 14 tahun
Adalah mencakup mata pelajaran membaca dan
menghafa alqur’an pelajaran agama,sya’ir, dan pelajaran olah raga.
c. Kurikulum
untuk anak usia 14 s/d k eatas
Untuk mata pelajaran dapat di bagi kedalam
mata pelajaran bersifat teoritis dan praktis.
ð Bersifat
teoritis antara lain seperti ilmu tentang materi dan bentuk gerak dan perubahan,
wujud dan kehancuran, tumbuh-tumbuhan, hewan, kedokteran , astrologi, kimia
yang secara keseluruhan tergolong ilmu-ilmu fisika.
ð Praktis
adalah ilmu akhak yang mengkaji tentang cara-cara pengurusan tingkah laku
seseorang, ilmu pengurusan rumah tangga yaitu ilmu yang mengkaji hubungan
antara suami dan istri, anak-anak, pengaturan keuangan dalm kehidupan rumah
tangga, serta ilmu politik yang mengkaji tentang bagaimana hubungan antara
rakyat dan pemerintahan, kota dengan kota dll.
3.
Konsep
metode pengajaran/ pembelajaran dan relevansinya dengan pengembangan pendidikan
islam berbasis kompetensi
Konsep metode pengajaran terlihat pada
materi pelajaran, sehingga antara metode dengan materi yang di ajarkan tidak
akan kehilangan daya relevansinya, metode pengajarannya antara lain:
ð
Metode
Talqin: untuk mengajarkan membaca alqur’an di mulai dengan cara mendengarkan
bacaaan alqur’an kepada anak didik ,sebagian demi sebagian.
9
ð
Metode
demonstrasi: di gunakan untuk cara mengajar menulis. Seperti memberikan contoh
huruf hijaiyah, cara mengucapkannya, dan
mendemonstrasikan cara menulisnya.
ð
Metode pembiasaan dan teladan: salah satu
metode pengajaran yang paling efektif, khususnya dalam mengajarkan akhak.
ð
Metode
diskusi: dilakukan dengan cara penyajian pelajaran dimana siswa dihadapkan
kepada suatu masalah yang dapat berupa pertanyaan yang bersifat problematis
untuk di bahas dan di pecahkan bersama, sehingga dapat mengembangkan
potensi nalar dan sosialnya peserta
didik.
A.
Metode
Pengembangan Filsafat Pendidikan Islam Sebagai suatu metode.
pengembangan filsafat pendidikan Islam biasanya memerlukan
empat hal sebagai berikut :
1) bahan-bahan
yang akan digunakan dalam pengembangan filsafat pendidikan. Dalam hal ini dapat
berupa bahan tertulis, yaitu al Qur’an dan al Hadist yang disertai pendapat
para ulama serta para filosof dan lainnya, serta bahan yang akan di ambil dari
pengalaman empirik dalam praktek kependidikan.
2)
metode pencarian bahan. Untuk mencari
bahan-bahan yang bersifat tertulis dapat dilakukan melalui studi kepustakaan
dan studi lapangan yang masing-masing prosedurnya telah diatur sedemikian rupa.
Namun demikian, khusus dalam menggunakan al Qur’an dan al Hadist dapat
digunakan jasa Ensiklopedi al Qur’an semacam Mu’jam al Mufahras li Alfazh al
Qur’an al Karim karangan Muhammad Fuad Abd Baqi dan Mu’jam al muhfars li Alfazh
al Hadist karangan Weinsink.
3)
metode pembahasan. Untuk ini
Muzayyin Arifin mengajukan alternatif metode analsis-sintesis, yaitu metode
yang berdasarkan pendekatan rasional dan logis terhadap sasaran pemikiran
secara induktif, dedukatif, dan analisa ilmiah.
4) pendekatan. Dalam hubungannya dengan
pembahasan tersebut di atas harus pula dijelaskan pendekatan yang akan
digunakan untuk membahas tersebut. Pendekatan ini biasanya diperlukan dalam
analisa, dan berhubungan dengan teori-teori keilmuan tertentu yang akan dipilih
untuk menjelaskan fenomena tertentu pula. Dalam hubungan ini pendekatan lebih
10 merupakan pisau yang akan digunakan dalam analisa. Ia semacam paradigma
(cara pandang) yang akan digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena
Tidak ada komentar:
Posting Komentar