Kamis, 08 Desember 2016

VI. METODE PENDIDIKAN ISLAM
A.    Pengertian metode pendidikan
Kata metode berasal dari bahasa yunani. Secara etimologi kata metode berasal dari dua suku kata, yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui dan hosos berarti “jalan”/”cara”. Dalam bahasa arab metode dikenal dengan istilah thariqoh berarti langkah-langkah strategis yang harus di persiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Beberapa hal yang harus ada dalam metode:
-          Adanya tujuan yang hendak di capai
-          Adanay aktivias untuk mencapai tujuan
-          Aktivitas itu terjadi saat proses pembelajaran berlangsung
-          Adanya perubahan tingkah laku setelah aktivitas itu di lakukan
B.     Dasar metode pendidikan islam
a.       Dasar agamis: metode yg digunakan dalam  pendidikan islam harusnya berdasarkan pada agama.
b.      Dasar biologis: perkembangan biologis manusia mempunyai pengaruh dalam perkembangan intelektualnya.
c.       Dasar psikologis
d.      Dasar sosiologis
C.     Macam-macam metode pendidikan perspektif hadits
1.      Metode pendidikan dalam lingkup makro
a.       Metode keteladanan
b.      Metode lemah lembut/kasih sayang
c.       Metode deduktif (memberitahukan secara global)
d.      Metode perumpamaan, metode kiasan, metode memberi kemudahan
2.      Hadist tentang metode pendidikan dalam lingkup mikro
a.       Metode tanya jawab,metode pengulangan, metode demonstrasi
b.      Metode pemecahan masalah, metode diskusi,metode pujian,dan metode pemberian hukuman.
VII. KURUKULUM PENDIDIKAN ISLAM
Adalah suatu rancangan atau program studi yang berkaitan dengan materi  atau pelajaran islam, tujuan proses pembelajaran, metode dan pendekatan, serta bentuk evaluasinya.
A.    Tujuan kurikulum pendidikan islam
1.      Tercapainya manusia seutuhnya
2.      Tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat
3.      Menimbuhkan kesadaran manusia mengabdi dan patuh terhadap perintah dan menjauhi larangan-Nya.
B.     Materi kurikulum pendidikan islam
Menurut al-abrasyi, seperti yang i kutip ahmad tafsir, mengemukakan bahwa merumuskan kurikulum atau materi pendidikan islam harus mempertimbangkan 5 (lima) prinsip:
1.      Mata pelajaran ditujukan  untuk mendidik ruhani atau hati
2.      Mata pelajaran y berisi tentang  tuntunan cara hidup
3.      Mata pelajaran yang disampaikan hendaknya mengandung ilmiah
4.      Mata pelajran yang diberikan harus bermanfaat secara praktis bagi kehidupan
5.      Mata pelajaran yang disampaikan harus membingkai terhadap materi lainnya.
C.    Karakteristik kurikulum pendidikan islam
1.      Memiliki sistem pengajaran dan materi yang selaras dengan fitrah manusia serta bertujuan untuk menyucikan jiwa manusia.
2.      Tujuan pendidikan islam yaitu memurnikan ketaatan  dan peribadatan  hanya kepada allah.dll.
D.    Kurikulum pendidikan perspektif  hadits
a.       Aqidah
b.      Al-qur’an
c.       Ibadah
d.      Fiqih,  dan keterampilan.
VIII. EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM
Adalah salah satu komponen dari sistem pendidikan islam yang harus dilakukan secara sistematis  dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan di capai dalam proses pendidikan islam  dan proses pembelajaran.
A.    Pengertian evaluasi pendidikan islam
Evaluasi dalam pendidikan islam adalah cara atau teknik penilaian  terhadap tingkah laku anak didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehensif dari seluruh aspek-aspek kehidupan mental psikologis dan spiritual religius dalam pendidikan islam.
B.     Tujuan evaluasi
-          Untuk menguji daya kemampuan manusia beriman terhadap berbagai macam problema kehidupan  yang di alaminya.
-          Unuk menentukan klasifikasi atau tingkat-tingkat hidup keislaman atau keimanan manusia.dll.
C.    Fungsi dan kegunaan evaluasi
Ø  Fungsi
-          Untuk mengetahui peserta didik yang terpandai dan  terkurang di kelasnya
-          Untuk mengetahui apakah bahan yang telah di ajarkan sudah dimilii peserta didik atau belum
-          Untuk mendorong persaingan  yang sehat antara sesama peserta didik dll.
Ø  Kegunaan evaluasi
-          Untuk membantu seorang pendidik mengetahui sejauh mana hasil yang di capai  dalam pelaksanaan tugasnya
-          Dari segi peserta didik
-          Dari segi ahli fikir pendidikan islam
-          Dari segi politik.
D.    Prinsip evaluasi
-          Valid, berorientasi kepada kompetensi, berkelanjutan/ berkesinambungan (kontinuitas)
-          Menyeluruh (komprehensif), ikhlas, praktis
-          Bermakna, adil, objektif , terbuka, dicatat dan akurat
E.     Sistem evaluasi dalam pendidikan islam
1.      Kehidupan yang dihadapi
2.      Untuk mengetahui sejauh mana hasil pendidikan
3.      Untuk menentukan klasifikasi atau tingkat hidup keislaman atau keimanan atau keislaman seseorang.dll.
F.     Jenis-jenis evaluasi
1.      Evaluasi formatif, yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh para peserta didik setelah mencapai satuan program pembelajaran( kompetensi dasar) pada mata pelajaran tertentu.
2.      Evaluasi sumatif, yaitu evalusi yang di lakukan terhadap hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pelajaran dalam satu semester  dan akhir tahun untuk menentukan jenjang berikutnya.
3.      Evaluasi penempatan, yaitu evaluasi tentang peserta didik untuk kepentingan penempatan didalam situasi belajar yang sesuia dengan kondisi peserta didik.
4.      Evaluasi diagnostik, yaitu sevalusi yang dilakukan terhadap hasil penganalisaan tentang keadaan belajar peserta didik baik merupakan kesulitan-kesulitan maupun hambatan-hambatabn yang di temui dalam siuasi belajar mengajar.
G.    Langkah- langkah evaluasi
1.      Penentuan tujuan evaluasi, penyusunan kisi-kisi soal,telaah atau review dan revisi soal, uji coba(tryout)
2.      Penyusunan soal, penyajian soal, scorsing, pengolahan hasil tes, pelaporan hasil tes, pemanfaatan hasil tes.
H.    Evaluasi dalam perspektif hadits
الكيس هو من يحا سب نفسه ويعمل لما بعد ا لموت والعاجز من ا تبع نفسها هو ا ها و تمنى عل ا لله

Dari  syadad bin aus ra. Dari nabi muhammad saw, bahwa beliau berkata: orang yang pandai  adalah orang yang menghisab (menevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan  sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang dirinya mengikuti hawa nafsunya setra berangan-angan terhadap allah swt”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar